Mufasyahnews.com, Makassar – Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem sejak 7 Februari 2025.
Berdasarkan analisis BMKG Makassar, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menjelaskan bahwa fenomena La Nina lemah serta aktivitas monsun Asia yang diperkuat oleh seruakan dingin dari Asia menjadi faktor utama meningkatnya curah hujan di daerah tersebut.
Selain itu, sirkulasi siklonik di Australia bagian utara memicu terbentuknya daerah pertemuan angin (konfluensi) di Selat Makassar hingga pesisir barat Sulsel.
Dinamika atmosfer yang labil di wilayah Sulsel juga turut berkontribusi dalam pertumbuhan awan hujan yang lebih masif.
BMKG memperkirakan kondisi cuaca ini akan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai petir, angin kencang, serta peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir.
Beberapa daerah di Sulsel, termasuk Kota Makassar, telah mengalami genangan air akibat hujan deras yang berlangsung terus-menerus.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengatakan bahwa pihaknya terus memantau titik-titik rawan banjir di Makassar.
Ia mengimbau masyarakat yang berada di daerah berisiko tinggi untuk bersiap mengevakuasi diri jika kondisi memburuk.
Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob, terutama pada Rabu (12/2/2025) pukul 18.00-21.00 WITA.
Berdasarkan informasi BMKG, banjir pesisir ini dipengaruhi oleh fase bulan purnama yang bertepatan dengan tingginya curah hujan di wilayah pesisir barat Sulawesi
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi cuaca terkini dari BMKG.
Warga yang tinggal di daerah pesisir dan lokasi banjir diminta untuk mengamankan barang-barang penting dan bersiap mengungsi jika diperlukan. Selain itu, nelayan juga disarankan untuk tidak melaut hingga kondisi cuaca kembali membaik.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan BMKG akan terus melakukan pemantauan serta memberikan informasi terkini terkait perkembangan cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan.