Mufasyahnews.com, Makassar – Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan Rembuk Santri dan Pemuda Tani di Kabupaten Wajo, Senin (30/01/2024). Rembuk ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas antara santri dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Rembuk ini dibuka oleh Wakil Bupati Wajo, H. Amran, SE. Dalam sambutannya, Amran mengatakan bahwa santri dan pemuda tani memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Termasuk turut hadir, Sekretaris Jendral Pengurus Pusat As’adiyah bersama santri madrasah aliyah dan pendidikan diniyah formal.
“Santri memiliki potensi intelektual dan moral yang tinggi, sedangkan pemuda tani memiliki potensi fisik dan keterampilan yang mumpuni. Oleh karena itu, sinergitas antara santri dan pemuda tani sangat penting untuk mewujudkan pertanian yang maju dan berkelanjutan,” kata Amran.
Rembuk ini dihadiri oleh ratusan santri dan pemuda tani dari Madrasah Aliyah Pesantren As’adiyah Macanang dan organisasi pemuda tani di Sulawesi Selatan. Dalam rembuk ini, para peserta membahas berbagai isu terkait pertanian, seperti modernisasi pertanian, pertanian berkelanjutan, dan pemberdayaan petani. Termasuk sosialisasi KYR (Kredit Usaha Rakyat).
Dalam sosialisasi KUR dengan pembicara dari direktorat pembiayaan, Kementerian Pertanian RI, Muhammad Rezky. Selanjutnya, moderator diampuh Ismail Suardi Wekke, Koordinator Wilayah GEMPITA, Indonesia Timur.
Ismail mengemukakan bahwa dalam mendorong produksi pertanian Indonesia, maka dengan adanya KUR ini menjadi sbeuah daya dukung bagi mempertahankan ekosistem pertanian Indonesia.
“Sebagai awal dalam mendorong wujudnya santri tani,” ujar Ismail yang juga alumnus Pesantren IMMIM, Makassar.
Salah satu peserta rembuk, Muhammad Hatta, mengatakan bahwa rembuk ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahamannya tentang pertanian.
“Saya sangat senang bisa mengikuti rembuk ini. Saya banyak belajar tentang pertanian, terutama tentang modernisasi pertanian dan pertanian berkelanjutan,” kata Hatta.
Hatta berharap, rembuk ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergitas antara santri dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap, rembuk ini dapat menjadi momentum untuk menguatkan sinergitas antara santri dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hatta.
Penulis: Ismail Suardi Wekke