Mufasyahnews.com, Makassar – Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Muslim Indonesia (Himapssi UMI) mengadakan kegiatan “Akrab Bersama Sastra” pada hari Sabtu (24/06/2023). Pada pukul 20.00 WITA. Bertempat di Gedung LPTQ, Jl. Talasapang, Gn. Sari, Kec. Rappociini, Kota Makassar.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra UMI, Dr. Rusdiah, M.Hum, Wakil Dekan 1, Dra. Andi Hudriati, S.Pd., M.Pd, dan Ketua Prodi Sastra Indonesia, Dr. Sitti Rahmawati, S.S. M.Pd. Dilengkapi oleh tamu-tamu undangan dari lembaga-lembaga dalam lingkup kampus Universitas Muslim Indonesia, tamu dari lembaga luar kampus, serta beberapa alumni Sastra Indonesia UMI.
Kegiatan Aksara Akrab Bersama Sastra ini merupakan kegiatan dalam menyambut milad Himapssi UMI yang ke-15 Tahun. Dirayakan dengan pemotongan nasi tumpeng dan berbagai penampilan menarik dan bernilai budaya dari para anggota HImapssi UMI.
“Semoga InshaAllah Aksara ini tetap melekat di hati mahasiswa dan Masyarakat. Jayalah selalu Aksara,” ujar Ibu Dekan Fakultas Sastra UMI sekaligus sebagai pembuka acara Aksara Akrab Bersama Sastra. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
Pemotongan tumpeng dilakukan beramai-ramai oleh Ibu Rusdiah, Ibu Hudriati, dan Ibu Rahmawati. Diikuti oleh Ketua BLM FS-UMI, Ketua BEM FS-UMI, serta Ketua Himapssi UMI.
Setelah pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan penampilan-penampilan memukau dari para anggota Himapssi UMI. Penampilan pertama diisi dengan puisi oleh Sahra, puisi yang ditampilkan menggunakan puisi karya Black Mappaenteng yang berjudul “Puisi Mangkasara’ku”.
Penampilan kedua adalah Tari Empat Etnis yang dilakukan oleh bidadari-bidadari Himapssi UMI, Sentia, Fatmawati, Rismayanti, dan Anisa. Seperti yang sudah diketaui, tari empat etnis merupakan tarian tradisional Sulawesi Selatan. Sesuai namanya, tarian ini adalah gabungan dari empat etnis Sulawesi Selatan, yaitu Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja. Gabungan yang dimaksudkan adalah perpaduan gerakan tari, music, serta pakaian.
Selanjutnya menampilkan monolog yang dibawakan oleh Fawwas. Monolog tersebut disambung dengan penampilan Si Gajang Laleng LIpa atau bisa disebut dengan tarung sarung.
Tradisi tarung sarung ini merupakan tradisi masyarakat suku Bugis-Makassar yang dimana dua pria saling bertarung di dalam satu sarung. Dilakukan dengan tujuan penyelesaian masalah secara langsung tanpa adanya perdebatan panjang.
Penampilan terakhir adalah akuistik dan karaoke bersama-sama yang dinyanyikan oleh Ninawati.
Beramai-ramai para tamu ikut bernyanyi dengan meriah, sekaligus sebagai penutup acara. Sekitar pukul 11.30 kegiatan Aksara Akrab Bersama Sastra berakhir.
“Harapan saya selaku Ketua Program Studi bahwa mahasiswa Sastra Indonesa tetap berbenah diri di dalam mengembangkan sastra Indonesia di kalangan mehasiswa dan di seluruh pegiat sastra, serta dapat menjadi sumber inspirasi dan persatuan bagi para penggemar sastra di seluruh Indonesia,” ujar Ibu Kaprodi Sastra Indonesia UMI dalam menyampiakan pesannya kepada Himapssi UMI serta para tamu acara.
Sastra Indonesia bukanlah minoritas, melainkan instrument penting dalam pengembangan karaktet, kreatifitas, dan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Sastra Indonesia kreatif, indah, berkarakter,” tambahnya.