Mufasyahnews.com, Parepare – Pembina Pusat Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak Kota Parepare (PUSPA PAREPARE) yakni Erna Rasyid Taufan (ERAT) lakukan penyematan pin dengan launchingnya kelurahan perempuan peduli anak dan inklusi (KRPPAI) di Monumen Korban 40000 Jiwa Sulawesi Selatan, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Selasa (27/06/2023).
Gagasan konsep untuk perempuan peduli anak dan inklusi bagian dari untuk perlindungan dan tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mempersatukan dari keberagaman masyarakat.
ERAT selaku Ketua TP PKK Kota Parepare menuturkan bahwa launchingnya kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi menjadi bagian untuk tidak saling membedakan satu sama lain.
“Dengan adanya kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi ini akan menjadi kesetaraan di antara masyarakat, tidak ada perbedaan diantara perempuan maupun laki – laki, baik juga yang disabilitas maupun yang sehat jasmani, jangan saling membedakan, kita semua harus satu”, tuturnya dalam sambutannya sebagai pembina Puspa.
Ia melanjutkan bahwa perempuan selalu di nomor duakan dalam sebuah sebuah keluarga ataupun dalam masyarakat, sedangkan dalam konsep Alquran itu kita semua sama di hadapan Allah, tidak ada pembeda sama sekali.
“Kita sebagai perempuan selalu dinomor duakan dalam sebuah keluarga, selalu laki laki diutamakan padahal dihadapan Allah kita semua sama, tak ada pembeda sama sekali, yang membedakan itu imannya kita, siapa yang tinggi imannya itu yang tinggi derajatnya”, lanjutnya sambutan dengan rerintik hujan.
Keberagaman yang harus dipersatukan itu menjadi sebuah gagasan dalam inklusi yang harus juga selalu terbuka kepada siapapun tanpa ada batasan, ini sebagai pola hidup bermasyarakat untuk menciptakan keharmonisan dalam lingkungan.
“Inklusi yaitu terbuka, karna masyarakat itu beragam, nah disini kita satukan, jangan memandang kekurangan seseorang tetap kita sama dimata Allah SWT, jadi tidak ada pembeda diantara kita sesama manusia,” lanjutnya sebagai penutup sambutannya.
Ia mengharapkan juga untuk saling menjaga, tidak ada kekerasan lagi terhadap perempuan, dan lindungi anak kita untuk jauh dari perlakuan penyalahgunaan/kekerasan yang mengancam.
Diakhir kegiatan launching tersebut Erat juga turut melepaskan balon secara simbolis untuk launching kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi, dilanjutkan dengan penandatanganan pernyataan sikap sebagai berikut. Mendukung pembentukan kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi, Memfasilitasi kegiatan kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi, Melakukan langkah – langkah konkrit dan berkelanjutan bagi perkembangan kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi, Melakukan monitoring dan evaluasi berjalan atas pelaksanaan rencana aksi kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi, dan Melaporkan perkembangan kelurahan ramah perempuan peduli anak dan inklusi.
Dilanjut lagi penandatanganan pernyataan sikap pelaku penyalahgunaan/kekerasan seksual dilembaga pendidikan pada semua tingkatan diberi hukuman maksimal sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.