Melawan Stigma HIV/AIDS: Peran Kita Sebagai Mahasiswa

- Admin

Rabu, 6 Desember 2023 - 07:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam kehidupan setiap orang ada kisah yang menginspirasi dan membutuhkan pemahaman

Dalam kehidupan setiap orang ada kisah yang menginspirasi dan membutuhkan pemahaman

Mufasyahnews.com, Makassar – Dalam kehidupan setiap orang ada kisah yang menginspirasi dan membutuhkan pemahaman. Pada hari Jum’at, 01 Desember 2023 lalu diperingati Hari HIV dan AIDS, namun kita tidak harus terus menerus berbicara lagi tentang bagaimana mencegahnya tapi kita harus memikirkan bagaimana kondisi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sekarang? Apakah mendapatkan stigma yang tidak baik/diskriminasi atau bagaimana?

Telah kita ketahui bersama, bahwa manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan interaksi karena tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Berbicara mengenai manusia, manusia merupakan makhluk yang selalu mencari hal baru tanpa mengetahui terlebih dahulu dampak negatifnya. Contohnya seks bebas. Mirisnya, pada zaman sekarang banyak orang yang menganggap bahwa seks bebas itu sudah merupakan hal yang biasa. Jangankan orang dewasa, sebagian besar remaja SMP dan SMA juga sudah menormalisasikan hal tersebut. Seks bebas sendiri adalah kebiasaan untuk melakukan kegiatan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. Akibat dari seks bebas menimbulkan macam-macam penyakit terutama infeksi menular seksual.

Mayoritas masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan kata virus, tetapi masih banyak yang belum tahu dengan salah satu virus yang sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan penderitanya. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yaitu sel darah putih atau CD4 (Gunawan, Irma dan Mury, 2016). Ketika virus ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka lama kelamaan penderita akan terkena penyakit yang disebut dengan AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang merupakan sekumpulan gejala atau penyakit akibat dari menurunnya kekebalan tubuh yang menjadi stadium akhir dari virus HIV (Darti dan Imelda, 2019). Banyak masyarakat yang menganggap bahwa HIV/AIDS adalah satu kesatuan padahal HIV dan AIDS itu berbeda. Pengobatan penyakit ini hanya digunakan untuk menghambat perkembangan virus HIV dengan memberi antiretroviral (ARV) kepada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Salah satu hambatan paling besar dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia adalah masih tingginya stigma yang salah dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Kebanyakan orang masih menganggap bahwa HIV/AIDS adalah penyakit terkutuk. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui media penularan virus ini. Banyak stigma yang mengatakan bahwa virus ini dapat menular melalui sentuhan, pelukan, jabat tangan, makan bersama dengan ODHA dan masih banyak lagi anggapan salah yang beredar di masyarakat.

Stigma masyarakat tentang ODHA tercermin dari sinisme dan ketakutan berlebihan. Banyak orang berpikir bahwa orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus dihukum sendirian. Mereka juga beranggapan bahwa ODHA bertanggung jawab atas penyebaran HIV/AIDS. Inilah penyebab perlakuan tidak adil, diskriminasi dan stigmatisasi ODHA karena penyakitnya. Isolasi sosial dan penolakan di berbagai bidang aktivitas masyarakat (seperti pendidikan, dunia kerja, dan pelayanan kesehatan) merupakan bentuk stigma yang sering terjadi.

Kebanyakan ODHA cenderung menunjukan reaksi keras pada tahap awal infeksi HIV, seperti menolak hasil tes, menyesali dan memarahi diri sendiri, bahkan mengisolasi diri Ini merupakan gejala psikologis, yang sebenarnya bisa membuat seseorang menjadi lebih buruk. Tingginya penolakan masyarakat dan lingkungan akan kehadiran ODHA menyebabkan sebagian besar orang yang beresiko terjangkit HIV/AIDS. Penundaan untuk melakukan tes HIV/AIDS oleh orang yang beresiko terjangkit virus ini akan mengakibatkan kondisi fisik dan psikis dari orang tersebut akan semakin parah karena tidak mendapatkan penanganan yang cepat.

Stigma tersebut muncul karena masyarakat tidak memahami informasi HIV yang benar dan lengkap, terutama dari segi media penularan HIV. Media penularannya yaitu melakukan hubungan seks yang beresiko, menerima transfusi darah dari ODHA, memakai jarum suntik yang telah digunakan ODHA, dan melalui ASI ibu yang terjangkit HIV/AIDS ke anaknya.

Oleh: Rahmi Hasrun

Mahasiswa Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, FKM Unhas

Berita Terkait

Surat Terbuka Penuh Haru dari Nining Ernia untuk Kak Aji
Kebocoran Tabung Gas di Hotel Swiss-Bel Makassar, Area Steril oleh Polisi
5 Hari Menuju Penutupan Early Bird Kulinerun 2024: Kolaborasi Seru APJI DPD SULSEL dan Nutrive Benecol dengan Penampilan Spesial Ridwan Sau
Viral Oknum Camat dan Bidan ASN Karawang Setelah Tertangkap Basah Goyang di Dalam Mobil
Cegah Stunting, Indira Yusuf Ismail Ajak IRT dan Mahasiswa di Kelurahan Pampang
Indira Yusuf Ismail Pastikan Pelayanan Posyandu Dahlia IV Tetap Optimal
KKN UINAM Angkatan75 Sosialisasikan Bahaya Narkoba di SMPN 3 Bontonompo
APJI dan Nutrive Benecol Hadirkan Sensasi Kuliner dan Olahraga Bertajuk “Kulinerun 2024” di Makassar

Berita Terkait

Selasa, 17 September 2024 - 23:33 WIB

Surat Terbuka Penuh Haru dari Nining Ernia untuk Kak Aji

Selasa, 17 September 2024 - 22:46 WIB

Kebocoran Tabung Gas di Hotel Swiss-Bel Makassar, Area Steril oleh Polisi

Selasa, 17 September 2024 - 20:30 WIB

5 Hari Menuju Penutupan Early Bird Kulinerun 2024: Kolaborasi Seru APJI DPD SULSEL dan Nutrive Benecol dengan Penampilan Spesial Ridwan Sau

Minggu, 15 September 2024 - 21:17 WIB

Viral Oknum Camat dan Bidan ASN Karawang Setelah Tertangkap Basah Goyang di Dalam Mobil

Selasa, 10 September 2024 - 08:51 WIB

Cegah Stunting, Indira Yusuf Ismail Ajak IRT dan Mahasiswa di Kelurahan Pampang

Minggu, 8 September 2024 - 17:14 WIB

Indira Yusuf Ismail Pastikan Pelayanan Posyandu Dahlia IV Tetap Optimal

Rabu, 4 September 2024 - 20:57 WIB

KKN UINAM Angkatan75 Sosialisasikan Bahaya Narkoba di SMPN 3 Bontonompo

Minggu, 1 September 2024 - 10:04 WIB

APJI dan Nutrive Benecol Hadirkan Sensasi Kuliner dan Olahraga Bertajuk “Kulinerun 2024” di Makassar

Berita Terbaru

surat terbuka penuh haru ditujukan kepada Kak Aji (@hijrana_wahab171).

Daerah

Surat Terbuka Penuh Haru dari Nining Ernia untuk Kak Aji

Selasa, 17 Sep 2024 - 23:33 WIB