Fakultas Sastra UMI Hadirkan Pembicara 4 Negara Bahas Dampak Komunikasi Digital Bagi Konsep Kewarganegaraan Dunia

- Admin

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kehadiran komunikasi digital telah membawa perubahan signifikan pada konsep kewarganegaraan dunia. Komunikasi digital juga telah mempercepat globalisasi dan interaksi antarnegara.

Kehadiran komunikasi digital telah membawa perubahan signifikan pada konsep kewarganegaraan dunia. Komunikasi digital juga telah mempercepat globalisasi dan interaksi antarnegara.

Mufasyahnews.com, Makassar – Kehadiran komunikasi digital telah membawa perubahan signifikan pada konsep kewarganegaraan dunia. Komunikasi digital juga telah mempercepat globalisasi dan interaksi antarnegara.

Hal ini menjadi poin penting yang disoroti sejumlah pembicara yang hadir dalam seminar internasional bertema “Digital Communication and Global Citizenship: Navigating the Future of International Collaboration” , menghadirkan pembicara dari empat negara, yakni Jepang, Australia, Malaysia, dan Indonesia, di Aula Fakultas Kedokteran UMI, Jumat (25/10).

Hashi Koichi, Kepala Kantor Konselor Jepang di Makassar, tampil dengan presentasi “Being Ourselves in the Global Interaction: A Lesson Learned from Japan” .

Hashi Koichi menyatakan komunikasi digital telah memberi kesempatan bagi warga negara untuk terlibat dalam diskusi global, yang sebelumnya terbatas pada interaksi lokal atau nasional.

Namun, di sisi lain, dampak negatif juga muncul, seperti maraknya penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks yang dapat mengaburkan batas antara fakta dan opini, serta meningkatkan polarisasi dimasyarakat.

“Disinilah pentingnya mempertahankan identitas diri dalam interaksi global. Kemampuan menyaring informasi yang valid sehingga terbangun lingkungan digital yang sehat,” ujarnya.

Dr Alex Stephens, Konsul di Konsulat Jenderal Australia di Makassar, dalam paparannya “Australian Education and its Partnership with Indonesia: Bilateral Relationship in Education into the 21st century”  menyoroti bagaimana meningkatkan hubungan bilateral antar dunia pendidikan Australia dan Indonesia dimasa mendatang.

Menurut Alex, kemudahan akses komunikasi digital harus diimbangi rasa tanggung jawab global, karena setiap individu kini lebih mudah mendapatkan informasi tentang berbagai krisis dan isu global.

Hal ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan yang lebih aktif dalam kegiatan kewarganegaraan global, yang berfokus pada kolaborasi internasional dalam mengatasi berbagai tantangan bersama.

Alex berpendapat, dengan menghargai kebudayaan masing-masing dan saling percaya dalam membangun hubungan sebagai negara tetangga, menjadi hal penting untuk terus ditingkatkan.

“Sampai kapanpun, Australia tetap akan jadi negara tetangga Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara harus saling menguatkan sebagaimana telah dicontohkan pemimpin kedua negara sejak dulu,” ujarnya.

Prof Hamedi Bin Mohd Adnan, dosen Universiti Malaya, Malaysia, dengan topik “Being Wise in the Use of Digital Communication in Global Citizen Context”  memaparkan bahwa kemajuan teknologi komunikasi, seperti media sosial dan platform daring, memungkinkan masyarakat lintas negara untuk saling berinteraksi tanpa batasan geografis.

Hal ini mendorong terciptanya komunitas global yang makin terkoneksi. Olehnya itu, Prof Hamedi menekankan perlunya bijaksana dalam menggunakan teknologi digital dalam konteks komunikasi global.

Sementara Prof Isah Cahyani, dosen Universitas Pendidikan Bandung, dalam makalahnya“Cultural Teaching Materials Representing Indonesia as a Nation in BIPA Programs”, lebih menyoroti bagaimana peran kampus sebagai garda terdepan ditengah perkembangan arus komunikasi digital.

“Melalui kurikulum berbasis teknologi digital, kampus harus menjadi pioner mengangkat beragam bentuk kearifan lokal daerahnya. Mulai kekayaan budaya, kesenian, kuliner dan sebagainya sehingga terlihat dunia,” jelasnya.

Dr Rusdiah, M.Hum, Dekan Fakultas Sastra yang tampil sebagai Keynote Speaker menekankan pentingnya menjaga karakter dalam setiap interaksi sosial di dunia digital.

Ia berharap agar setiap individu yang berinteraksi di jagad digital terutama dalam skala internasional, bertindak dan bersikap layaknya sebagai duta bangsa terkhusus bagi daerahnya.

“Interaksi dijagad digital mencerminkan identitas kita. Olehnya itu, kita harus berhati-hati dalam menunjukkan diri kita di panggung global,” ujarnya.

Dr Zelfia, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi yang ditemui usai seminar mengaku bahwa era komunikasi digital sebuah keniscayaan. Masyarakat khususnya mahasiswa harus bersiap membekali diri dengan keahlian dan keterampilan dibidang komunikasi digital.

“Era komunikasi digital sulit ditolak, saatnya bekali diri untuk masuk dalam pergaulan global dan warga negara dunia. Sebagaimana ramalan tokoh teori komunikasi, Marshal McLuhan tentang era global Village atau desa global dimana dunia tanpa batas negara, diawal tahun 1960-an,” ungkapnya.

Seminar ini berlangsung sukses terlihat dari antusias pesert disesi tanyajawab. Seminar yang menghadirkan tidak kurang dari 600 orang peserta terdiri dari dosen, staf akademik, mahasiswa yang didominasi mahasiswa ilmu komunikasi dan sejumlah alumni serta pengurus lembaga kemahasiswaan dilingkup Fakultas Sastra.

Berita Terkait

MK Wajibkan SD-SMP Gratis, DPR: Anggaran Baru Siap Mulai 2026
KHARISMA COLLEGE dan Pemkab Barru Tandatangani MOU, Perkuat Komitmen Pendidikan Masa Depan
China Kecam AS atas Pencabutan Visa Mahasiswa: Dinilai Bermotif Politik dan Diskriminatif
Teliti Penerapan Metode Belajar PBL dengan Kearifan Lokal Suku Marind Papua, Agnes Raih Gelar Doktor Ilmu Pendidikan di UNM
Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Prodi Komunikasi UMI Serukan Kebangkitan Literasi
Efisiensi Rekrutmen Digital: Tim BKP Mahasiswa Psikologi UNM Kembangkan SistemTes Online di PT GHJ Triagung Mandiri
KHARISMA College Perkuat Sinergi dengan LLDIKTI Wilayah IX untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Timur
Bersama Lions Club, Appi Bagikan 20.000 Kacamata Gratis Kepada Siswa SD dan SMP

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:22 WITA

MK Wajibkan SD-SMP Gratis, DPR: Anggaran Baru Siap Mulai 2026

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:24 WITA

KHARISMA COLLEGE dan Pemkab Barru Tandatangani MOU, Perkuat Komitmen Pendidikan Masa Depan

Jumat, 30 Mei 2025 - 16:20 WITA

China Kecam AS atas Pencabutan Visa Mahasiswa: Dinilai Bermotif Politik dan Diskriminatif

Senin, 26 Mei 2025 - 21:23 WITA

Teliti Penerapan Metode Belajar PBL dengan Kearifan Lokal Suku Marind Papua, Agnes Raih Gelar Doktor Ilmu Pendidikan di UNM

Kamis, 22 Mei 2025 - 05:08 WITA

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Prodi Komunikasi UMI Serukan Kebangkitan Literasi

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:14 WITA

Efisiensi Rekrutmen Digital: Tim BKP Mahasiswa Psikologi UNM Kembangkan SistemTes Online di PT GHJ Triagung Mandiri

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:30 WITA

KHARISMA College Perkuat Sinergi dengan LLDIKTI Wilayah IX untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Timur

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:16 WITA

Bersama Lions Club, Appi Bagikan 20.000 Kacamata Gratis Kepada Siswa SD dan SMP

Berita Terbaru