Mufasyahnews.com, Makassar – Pada peringatan ke-77 tahun Pedoman Rakyat di Cafe Baca, Jl Adyaksa No. 2, Kota Makassar, suasana meriah kebersamaan begitu kental terasa. Meskipun media tradisional ini telah bertransformasi menjadi daring, Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Dr. H.M. Dahlan Abubakar, seorang wartawan senior dari Pedoman Rakyat dan anggota dewan pers pusat sekaligus penulis buku, Minggu (3/3/2024).
Sebagian besar hadirin, yang mencapai lebih dari 50 persen, berasal dari berbagai daerah seperti Sidrap, Jeneponto, Takalar, Sopeng, Wajo, dan lainnya. Meskipun Pedoman Rakyat sebagai media mungkin sudah tidak lagi eksis, semangat silaturahim di kalangan mereka tetap terjaga. Dalam wawancara dengan Dr. H.M. Dahlan Abubakar, beliau menyampaikan “bahwa meskipun media tradisional telah berubah menjadi daring, semangat kebersamaan di antara mereka tetap kuat.” Tuturnya.
Berdasarkan informasi yang tersedia, Dr. H.M. Dahlan Abubakar merupakan sosok yang multitalenta dan berkontribusi di berbagai bidang, khususnya di ranah jurnalistik, pendidikan, dan komunikasi.
Dr. H. M. Dahlan Abubakar adalah figur publik yang cukup dikenal di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau memiliki berbagai pengalaman dan keahlian, di antaranya:
- Jurnalis dan Penulis: Dahlan Abubakar dikenal sebagai wartawan senior dan tokoh pers. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Humas Universitas Hasanuddin (Unhas) selama 24 tahun dan saat ini masih aktif menulis. Karyanya berupa 40 judul buku dengan beragam tema, di antaranya biografi para Rektor Unhas dan Gubernur Sulsel.
- Dosen: Setelah pensiun dari Unhas, Dahlan Abubakar masih aktif mengajar sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi di Makassar, terutama pada bidang Sastra, Budaya, dan Komunikasi.
- Pakar Komunikasi: Dahlan Abubakar kerap diundang sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan komunikasi dan etika berbahasa. Ia menganggap komunikasi yang efektif dan penggunaan bahasa yang santun sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Hasil wawancara di acara peringatan ke-77 tahun Pedoman Rakyat di Cafe Baca , Dr. H.M. Dahlan Abubakar menyampaikan “bahwa meskipun media tradisional telah berubah menjadi daring, semangat kebersamaan di antara mereka tetap kuat, Menariknya, hadirin dari berbagai daerah datang meski jarak tempuhnya cukup jauh. Sebagai contoh, Pak Rukman dari Sengkang bahkan harus menempuh perjalanan sekitar 200 kilometer dari Pare-Pare. Kehadiran mereka menjadi bukti kekompakan dan kebersamaan dalam memperingati peristiwa bersejarah ini.” Ungkapnya.
Terkait dengan konsep Indonesia Emas 2045 yang sering menjadi perbincangan, Dr. H.M Dahlan Abu Bakar mengakui perlunya revisi. Di tengah dinamika teknologi dan konvergensi media, perencanaan masa depan harus senantiasa mempertimbangkan perkembangan terkini. Beliau juga menyampaikan harapan bahwa “media masa, terutama Pedoman Rakyat, dapat terus memberikan informasi yang berkualitas dan memberdayakan masyarakat.
Dr. H.M. Dahlan Abu Bakar menambahkan bahwa harapannya terhadap wartawan muda Pedoman Rakyat, menekankan pentingnya kualitas dalam bidang jurnalisme. Beliau berharap “wartawan muda harus memiliki keterampilan, kesadaran akan etika jurnalisme, dan wawasan yang mendalam terkait dengan bidang peliputannya. Dalam era teknologi dan konvergensi media, pemahaman yang lebih dalam dan pendalaman dalam meliput berita menjadi kunci untuk memberikan informasi yang bermutu kepada masyarakat.” Tutupnya
Peringatan ke-77 tahun Pedoman Rakyat bukan hanya menjadi nostalgia, tetapi juga panggilan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan semangat silaturahim yang tetap terjaga. Acara ini menciptakan ruang bagi refleksi, pertukaran ide, dan harapan bersama untuk Indonesia yang lebih baik serta dorongan bagi generasi muda agar terus berkembang dan menjaga kualitas dalam dunia jurnalisme. (M.YF)