Mufasyahnews.com, Makassar – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar menggelar Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Tahun 2023 yang melepas mahasiswa menjadi alumni sebanyak 491 orang untuk semua jenjang.
Kegiatan tersebut di gelar di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Jalan A.P. Pettarani, kota Makassar, Selasa (23/05/2023).
Tahun 2023 ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Amkop menamatkan untuk alumni S1 pada jurusan manajemen sebanyak 270 orang, untuk jurusan Akuntasi S1 sebanyak 50 orang, dan Jenjang S2 sebanyak 170 orang.
Bahtiar Maddatuang selaku Ketua STIE AMKOP Makassar menyampaikan bahwa, saai ini di era gempuran persaingan lapangan pekerjaan, sejatinya STIE AMKOP Makassar merupakan wadah untuk menciptakan sumber daya manusia yang tentu diharapkan berkualitas dan berkompetensi dibidangnya.
“Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Amkop berorientasi bagaimana menciptakan lapangan kerja, sehingga kita orientasinya untuk bisnis yang membentuk sumber daya manusia seperti menjadi pengusaha,” ujar Bahtiar.
Kualitas yang dimaksudkan, sambung dia, adalah sumberdaya yang siap terjun di dunia industri. Bahkan tak hanya itu besar harapannya para alumni dapat menjadi pionir dalam hal siklus perekonomian di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi mereka memang diharapkan dapat terserap industri baik secara nasional maupun internasional, bahkan jadi pionir,” tambahnya.

Diketahui bahwa, STIE AMKOP akan bertransformasi menjadi Institut dalam waktu dekat. Informasinya, perubahan nama akan dilakukan pada Juli 2023 mendatang.
Ia menuturkan, kemampuan itu tentu juga didukung dengan penerapan kurikulum merdeka belajar yang saat ini telah diterapkan Kampus STIE Amkop.
“Jadi semester VI itu, mahasiswa kita sudah dilepas untuk melakukan kuliah dilapangan dan itu sudah di konversi 20 SKS, dan itu adalah sebuah langkah untuk menjawab kebutuhan industri yang lebih banyak bersentuhan dengan ilmu terapan,” paparnya.
Bahkan lebih jauh, Bahtiar mengatakan, pihaknya akan membuka dua genre KKN Project Desa dengan masa abdi 5 bulan yang juga bakal di konversi menjadi 20 SKS.
“Bahkan ada dari mahasiswa kami pelaku UMKM yang omsetnya sudah mencapai Rp300 Juta perhari, dan itu maksud kami mereka jadi pionir di masyarakat,” pungkasnya.