Mufasyahnews.com, Makassar – Pemerintah Kota Makassar terus melakukan upaya-upaya dalam melawan peredaran narkoba.
Wali Kota Makassar,Moh Ramdhan Pomanto mengatakan ada tiga pendekatan yang dilakukan yakni pendekatan keluarga, lingkungan dan pendidikan.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengatakan pentingnya melawan narkoba dengan memulai dari pertahanan diri sendiri. Ia melihat kesadaran individu menjadi kunci utama dalam memerangi bahaya narkoba.
“Pertama, pendekatan keluarga, kedua lingkungan dan ketiga pendidikan,” kata Danny saat menghadiri acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2023) di Rutan Kelas 1 Makassar.
Danny menjelaskan tiga pendekatan yang dilakukan tersebut, memungkinkan setiap individu memiliki ruang untuk mempertahankan diri, seperti pendekatan keluarga melalui program Jagai Anakta’. Program ini bertujuan agar semua orangtua mampu menjaga anak-anak mereka dengan ilmu memadai, maka potensi ancaman narkoba dapat dicegah.
Untuk pendekatan lingkungan dikenal sebagai pendekatan lorong ini mengedepankan peran lingkungan sekitar individu. Hal ituu terbukti dengan kerjasama antara Pemkot Makassar dan BNN Sulsel mengidentifikasi lorong-lorong di Makassar dengan Lorong Bersinar atau Lorong bersih dari narkoba.
Di samping itu, Danny mengatakan untuk menyempurnakan itu semua kamera pengawas atau CCTV terus ditambah di lorong. “Target kita 5.000 jadi kalau ada empat cctv setiap lorong maka ada 20 ribu kamera yang akan terpasang,” ujar Danny.
Apalagi, melalui lewat mitigasi sosial dengan memberdayakan RT RW, unsur tokoh masyarakat, unsur perempuan dan milenial.
Terakhir, melalui pendekatan pendidikan, Danny menyebut para guru harus punya ilmu untuk mengedukasi pencegahan narkoba. Seperti, dengan kurikulum khusus self defense dalam pendidikan.
Maka, jika semuanya berjalan baik dengan sendirinya masyarakat khususnya generasi pelanjut menjadi tangguh (resilient). Bahkan bukan hanya terhadap narkoba tetapi apa pun “Hari ini merupakan momentum terbaik bersatu lawan narkoba. Mari terus bahu-membahu karena ini musuh kita bersama,” tutup Danny.
Kepala BNN Sulsel Brigjen Pol. Drs. Ghiri Prawijaya mengharapkan momentum HANI 2023 dimulai dengan beritikad baik untuk bersih dari narkoba. Begitu pun untuk para penyintas, ia mengimbau agar mereka sendiri yang harus memiliki tekad kuat jika ingin sembuh.
Dia juga berpesan agar sinergitas yang ada saat ini terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
Penulis : SGR